Senin, 29 Juni 2015

Bacalah Ketika Kau Patah Hati (3)



Kesetiaan itu pedih, JIKA engkau mempercayai penipu, dan memaksa dirimu setia kepada yang menelantarkanmu.
Setialah kepada dia yang juga setia kepadamu.
Engkau yang tetap mengharapkan cinta dalam penelantaran, sadarkanlah dirimu …
Engkau semakin menua, dan dengan kesedihan itu engkau menjadi semakin kurang menarik bagi orang lain yang mungkin akan lebih memuliakanmu.
Mengapakah kau korbankan kebaikan hati dan dirimu untuk orang yang tidak merawat hatimu?

Apakah hatimu juga buta terhadap kesedihan orang tua dan mereka yang menyayangimu – yang tak rela melihat penistaan atas dirimu?
Seberapa lumpuhkah pikiranmu dan seberapa mati rasa-kah hatimu, sehingga engkau merendahkan dirimu dalam hal seperti ini ?????
Hormatilah dirimu, jika engkau ingin mendapatkan cinta yang menghormatimu.
Cinta berkembang dalam rasa hormat, dan mati dalam pengabaian.
Jika dia mencintaimu, dia akan menghormatimu, dan tak akan menelantarkanmu dalam pengabaian.
Karena, jika dia kekasih yang baik, dia tak akan mengkhianatimu.
Sehingga, orang yang mencuri kekasihmu, sebetulnya mencuri seorang pengkhianat.…
Lalu, mengapakah kamu bersedih dan memburukkan kehidupanmu sendiri, karena menyesali perginya orang yang tidak baik?
“Janganlah jatuh cinta dengan cara yang menjatuhkan martabatmu.”
Cinta itu dusta,
hanya jika engkau memilih untuk menyerahkan hatimu kepada penipu.
Janganlah kau siksa hati dan dirimu dengan kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan karena cinta yang palsu . hingga engkau mendorong jauh mereka yang tertarik kepadamu, atau mematikan ketertarikan mereka dengan sikap dan perilaku yang buruk.
Sakitnya patah hati itu seharusnya sementara, menguatkanmu, dan menyiapkanmu bagi pemilihan kekasih yang lebih baik.
Sudahlah … cukupkanlah kesedihanmu.
Indahkanlah hatimu, ceriakanlah wajahmu, harumkanlah dirimu, anggunkanlah lakumu, dan merdukanlah suaramu :)

0 komentar:

Posting Komentar